Setiap negara memiliki cara masing-masing dalam meramalkan nasib dan kejadian. Hal itu dikarenakan kultur dan budaya ang berbeda. Berikut bagaimana cara meramal dari berbagai belahan dunia.
- Jepang
Kalau Shakespeare bilang, “what’s in the name?”, Seimeihandan justru kebalikannya. Ilmu meramal kuno Jepang ini mengatakan nama seseorang menentukan nasibnya. Seimeihandan melihat nasib seseorang dari banyaknya goresan ketika seseorang menulis namanya dengan huruf kanji.
Omikuji adalah cara meramal tradisional. Ramalan di tulis di atas kertas yang dilipat, biasanya di kuil Shinto atau Buddha harganya 100 yen. Sering kali menjelang tahun baru orang Jepang membeli Omikuji. Ramalan Omikuji yang buruk biasanya diikat di pohon atau di pilar kuil yang dipercaya akan membuang nasib buruk itu jauh-jauh.
Teso adalah meramal dengan membaca garis tangan yang populer di Jepang
- Cina
Sejarah Fortune Cookies (kue yang di dalamnya ada kertas berisi ramalan) dimulai sekitar abad ke-13 ketika Cina diduduki bangsa Mongol. Waktu itu seorang patriot Cina menyamar menggunakan kue rasa kacang lotus untuk menyembunyikan pesan rahasia di dalamnya supaya bisa berkomunikasi dengan pasukan. Ia tahu bangsa Mongol tidak suka rasa kacang. Metode itu berkembang, hingga sekarang kita kenal dengan istilah Fortune Cookies.
I Ching adalah cara meramal yang menggunakan buku bergambar garis-garis yang membentuk 64 buah heksagram. Tiap garis melambangkan Yin atau Yang. Setiap heksagram melambangkan sesuatu dalam kehidupan kita. Penggunaan I Ching ini beragam. Yang pertama adalah menggunakan tempurung kura-kura (yang punya bentuk heksagram juga), tapi yang paling sering digunakan adalah melempar 3 buah koin.
- Skotlandia
Meramal ala Skotlandia biasanya di gunakan waktu Halloween oleh cewek dan cowok yang pacaran. Tulis nama masing-masing pasangan di atas dua buah kacang lalu lempar ke dalam api. Kalau kacang hangus dan jadi abu, artinya mereka bakalan awet. Tapi kalau kacang saling berguling dan berpisah atau malah meletus, tandanya sebentar lagi bakalan bubar jalan.
- Italia
Dari negara inilah pertama kalinya kartu tarot muncul, yaitu di pertengahan abad ke-15. Dulu kartu-kartu ini diberi nama carte de trionfi yang artinya “kartu kemenangan”. Cukup panjang perjalanan kartu-kartu ini, sampai akhirnya dipandang punya nilai mistis dan dihubungkan dengan dewa-dewa Mesir di abad ke-18-19. Baru di tahun 1700-an Tarot mulai mendunia, lewat Prancis bernama Alliette. Sejak saat itu Tarot di pergunakan meramal nasib dan peruntungan seseorang. Kartu ini terdiri atas 22 kartu Arkana Mayor dan 56 kartu arkana Minor (Arkana artinya hal-hal yang tersembunyi) yang arti dan penggunaanya berbeda-beda.
- Rusia
Favomancy barasal dari kata latin “faba” yang berarti kacang. Ini memang ilmu meramal yang biasa dilakukan oleh bangsa Ubykh dengan cara melemparkan beberapa kacang dan meneliti polanya sejak tahun 1800-an. Biasanya juga dilakukan oleh orang yang punya kemampuan melihat masa depan.
- Yunani
Cheiromancy adalah seni membaca garis tangan seseorang untuk mengetahui masa depan. Sering kali Cheiromancy dihubungkan dengan gipsi kuno atau mistik Indian. Tapi kalau ditelusuri lagi ilmu ini berakar dari mitologi Yunani. Sampai saat ini Cheiromancy masih dianggap sebagai ilmu yang masih belum jelas landasannya.
- Mesir
Walaupun pada awalnya kartu ini terlihat dimainkan di Eropa pada abad ke-14, tapi diperkirakan Cartomancy telah ada pada masa Mesir kuno. Diambil dari Dewa Kebijaksanaan Mesir, Thoth. Cartomancy melibatkan pamakaian satu dek kartu, mirip dengan Tarot. Tapi Cartomancy lebih serius. Kartu Cartomancy tidak boleh dipakai untuk hal lain selain meramal. Harus ditaruh di tempat khusus, dan hanya boleh dipergunakan atau di sentuh oleh pemiliknya.
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !